Minggu, 03 Januari 2010

Cinta yang Agung

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan MASIH peduli terhadapnya...

Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu
dan kamu MASIH menunggunya dengan setia...

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil... BEBASKAN dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI...

Ingatlah, bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya...
tapi... ketika cinta itu mati... kamu TIDAK perlu mati bersamanya...

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang...
MELAINKAN mereka yang tetap tegar
ketika mereka jatuh...


(Kahlil Gibran)

Minggu, 29 November 2009

Maaf, saya benci "pengemis"

Ihhhh, ga penting banget dech kehadiran kalian…
Dari mulai bayi sampai tua bangka sekali pun
Maaf saya ga respect sama kalian…
Kalian pantas dimarahi… dimusuhi….dikasari… dipukul sekalian, biar sadar sesadarnya!!!

Pasti Tuhan juga il-feel (ilang feeling) kali ya ngeliat kalian ngotorin jalanan
Tidur semaunya dijalanan (come on…… huft)
Menganggu taukkk

Berakting patut dikasihani (yes, you are the looser)
Huh, bikin ribet orang yang lagi berjalan….
Malu dong………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Ngapain repot-repot datang ke Jakarta kalau ga mampu bersaing sehat dan layak disini??
Pulang kampung, sana!!!!!
Jelas dikampung lebih berpeluang
Kreatif dong………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Setiap ketemu kalian atau malahan dideketin kalian,
Maaf saya ngerasa ga nyaman banget. Jijik dan malu!!!!
Apalagi kalian seumat dengan saya…
Huh, malu-maluin aja
Apa ga ada cara lain apa?
Ke laut aja sana…
Maaf… itu kenyataan yang sering dirasakan oleh buuannnyaaak orang yang ga pro dengan kalian
So, intropeksi diri…

Untuk memenuhi kebutuhan perut, ga mesti minta-minta kaliiiiiii…..
Tuhan kasih kita otak untuk apa?
Tuhan kasih kita badan untuk apa?
Manfaatkan dong………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Jangan mengajari keturunan untuk bercita-cita sebagai yang sedang kalian kerjakan
Memalukan…
Atau, apa ga punya rasa malu??

Ingin rasanya menampar sekencang-kencangnya kepada seorang ibu dengan anak kecilnya yang sedang tertidur di aspal jalanan…
Gila………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Ibu macam apa itu????

Jangan bilang, kalau semua itu dilakuan karena untuk kebaikan anak??
No way…. It’s wrong!!

Justru saya sangat bangga dan salut kepada orang-orang yang berseragam orange untuk menyapu jalanan dengan rutin (Shaluuttt)
Mereka lebih bermartabat dibanding posisi apapun…
Mereka justru berbakti untuk kebaikan orang-orang dengn kebersihan yang disuguhkan dijalanan
Dan tentu mereka juga diperhatikan oleh pemerintah dong (love you full :)

Bagi para pengemis, minimal contoh tindakan para pekerja jalanan seperti itu….

Semoga, para pengemis di Indonesia ada yang baca note ini
Karena saya rasa kalian juga banyak yang “berbohong”
Pasti dong pengen ikut-ikutan sok gaul dengan facebook???!!! (Bad laugh)

So, STOP minta-minta dijalanan!!!!!


dRealme

Jumat, 27 November 2009

Bangga Menjadi Wanita

Kemarin, sempat berbincang-bincang dengan sahabat
Membahas banyak hal…. Banyak hal….
Sampai topik sosok wanita turut dibahas
Hmmm, untuk topik itu, sangat berkesan….

Akhirnya, saya berpikir bahwa…

Wanita itu adalah kuat
Wanita itu adalah hebat
Wanita itu adalah dahsyat
Wanita itu adalah beradab

Dan yang paling saya suka dari sosok wanita, adalah

Wanita itu, unik….


Bagaimana bisa saya tidak mengagumi sosok wanita?
Dia begitu mempesona dalam wujud tubuhnya
Dan dia begitu bersahaja dalam wujud pribadinya

Pengabdian yang tak tertandingi oleh siapapun dari sosok wanita
Mampu menghipnotis Sang Pencipta untuk melokasikan syurga dibawah telapak kakinya
Mengagumkan...

Pelayanan 24 jam yang disuguhkan olehnya mampu membuat dunia aman dan dinyamankan

Untuk sumur, ya…
Dia bersedia menjadi “budak” setiap hari untuk menyiapkan kelayakan busana bagi orang yang dia cintai

Untuk dapur, tentu…
Dia rela merusak tangan halusnya hanya untuk membuat orang-orang yang dia cintai, merasakan kenikmatan mulut dan kepuasan perut

Untuk kasur, hmmm…
Pastinya, dia akan membuat orang yang dia cintai merasa puas bermain dengannya (laughing)

Betapa hebatnya sang wanita
Lelahnya tidak ditunjukkan dengan rasa lusuh
Marahnya tidak ditunjukkan dengan rasa rusuh
kecewanya tidak ditunjukkan dengan rasa mengeluh

Tapi, jika tiba saatnya dia bersuka cita…
Sumringahnya mengharukan

Bagi sosok selain wanita yang ingin merasakan kedahsyatan wanita seperti itu
Silahkan untuk memperhatikannya dan kemudian menjaganya baik-baik

Karena, jika sekali saja dia terluka
Hatinya benar-benar menjadi beku, kaku dan membatu
Dan jujur, itu akan sangat tidak menyamankan dan tidak mengindahkan hidupmu

Anak wanita, menantu wanita, ibu, nenek, tante, atau apalah sebutan yang lainnya lagi untuk sosok wanita

Kalian semua membanggakan
Dan saya, bangga menjadi wanita…


dRealme

Selasa, 17 November 2009

Sangat Berkesan

Banyak hal yang tidak mengindahkan dalam perjalanan hidup ini. Tapi, tidak perlu sedih, pasti akan ada hal yang akan menyembuhkan itu semua… ketika diri tertimpa, ternyata Tuhan tetap memperhatikan. Maka, selanjutnya Tuhan memberikan sesuatu yang special dan itu membuat diri tersenyum lagi.

Pujian-pujian yang didapati ternyata membuat diri semakin percaya diri, sangat menyamankan hati. Terima kasih atas acungan-acungan ibu jari yang menandakan kesukaan atau kebanggakan.

Tapi, diri ini tetap sadar atas sesuatu hal selain pujian. Apa yach sebutannya... Mungkin kritikan, masukan, nasehat, pesan, dll. Meski kebanyakan orang menghindari hal-hal tersebut, tapi diri ini mencoba menyeimbangi hal-hal tersebut dengan hal-hal yang sudah dijelaskan pada alinea kedua.

Sadar, tidak semuanya mengetahui,
Sadar, tidak semuanya percaya,
Sadar, tidak semuanya sesuai,
Sadar, tidak semuanya mengijinkan,
Sadar, tidak semuanya menyenangkan,
Sadar, tidak semuanya berpihak,
Dan sadar, tidak semuanya apa adanya..
Andai saja kata “tidak” dihapus, mungkin dunia ini berada dalam kedamaian.

Tidak ada perbedaan,
Tidak ada perdebatan,
Tidak ada perselisihan,
Dan tidak ada perasaan yang terluka.

Tapi, ternyata ketidaknyamanan tersebut membuat hidup lebih berwarna-warni, dan berharap akan mengindahkan jiwa, pada akhirnya…

Ketika saya membaca kata-kata dari seorang bijak yang bernama Tama Sinulingga (dari Lentera Hati Mayora Edisi V/Februari 2009 berikut ini:

“Pemikiran besar membahas ide-ide
Pemikiran sedang membahas peristiwa
Pemikiran kecil membahas orang”

Dan untuk menentukan diri termasuk golongan yang mana, itu bisa didiskusikan dengan diri sendiri… karena pada dasarnya, diri tidak akan pernah bisa membohongi diri sendiri.

Dan untuk kehidupan sekarang, jujur rasa syukur terus mengitari jiwa ini. Apapun yang diri terima (baik, kurang baik atau tidak baik), tetap akan diri tanggapi dengan keindahan dan kedamaian. Karena itulah yang membuat diri semakin grow up, dan bahkan bermartabat.

Masih dalam suasana ulang tahun diri
Always, say thanks a lot for GOD. Wish me luck!!

dRealme

Kamis, 29 Oktober 2009

Bermain dengan Tuhan, lagi…

Hamba:

“Tuhan, saya ingin sekali melakukan sesuatu kepada seseorang yang selama ini saya banggakan. Apa boleh saya menamparnya? Sekali ini saja…!” Ucap seorang hamba kepada sang “Tuhan”nya dengan penuh isakan dan rasa haru.


Tuhan:

“Mengapa kamu ingin melakukan hal seperti itu, sedangkan kamu membanggakannya? Bukankah rasa bangga adalah rasa sayang juga?” jawab Tuhan dengan kelembutannya.


Hamba:

“Memang benar apa yang kamu ucapkan, Tuhan. Dia adalah orang yang aku banggakan, aku perhatikan, aku perdulikan sampai akhirnya aku sayang kepadanya. Tapi, ternyata dia tidak sayang kepadaku, Tuhan. Dia berani menyakitiku, membuangku, dan lebih memilukannya lagi, dia tidak menyayangkan kehadiranku…!! Apa aku boleh menyebutnya ‘Si Bodoh’ atau ‘Si Pecundang’, Tuhan? Hati ini sakit sekali atas perlakuannya yang tidak membanggakan… Aku tidak habis pikir dengan pikirannya yang ternyata tidak memikirkan ku. Apa sebenarnya yang ada dalam pikirannya? Damn!!!” ucap hamba dengan rasa marah yang beramarah.


Tuhan:

“Sayang, sebenarnya kamu mengerti tentang semua kejadian ini, kan? Lalu mengapa kamu berbicara seperti itu?” Balas Tuhan dengan keseriusan.


Hamba:

“Tuhan, aku bukanlah kamu yang selalu memaafkan. Aku hanyalah hambaMu yang kamu tahu juga bahwa ada keterbatasan. Batas sabar, batas maaf dan batas-batas yang lainnya. Kenapa kamu selalu menuntut aku untuk bersikap bijak dan bijak. Aku bukan malaikatMu yang jelas tidak kamu beri perasaan iba dan buta. Kenapa harus aku yang selalu mengerti, kenapa harus aku yang selalu memberi kompromi. Aku tidak kuat Tuhan…..!” Keluh Hamba.


Tuhan:
“Hamba, silahkan pejamkan matamu sekarang, lalu rasakan namaKu dan hadirKu dalam jiwa dan ragamu. Terus nikmati kehadiranKu… dan dengarkan penjelasanKu” Perintah Tuhan kepada Hamba.


Hamba:

(Mengikuti perintah Tuhan….)


Tuhan:

“Sungguh, Aku menyayangimu Hamba, jelas aku tahu yang terbaik untuk Hambaku yang terpilih. Jelas, aku mengerti tentang keterpurukanmu yang membuatmu mual yang berlarut-larut. Jelas, aku sadari, terkadang Aku terlalu kepadamu. Tapi, Aku bukan ‘Si Bodoh’ atau ‘Si Pecundang’ seperti sebutan mu untuk sesorang yang telah membuatmu kecewa. Tapi dapat diperjelas, bahwa Aku sudah menyiapkan penyembuhan untuk mu.

Maka,
Teruslah mendekat kepadaKu, karena aku akan mendekatimu lebih lagi.
Teruslah percaya kepadaKu, maka aku akan semakin percaya dengan caraKu untuk mu,
Teruslah bersabar untuk ujian-ujian dariKu, maka Aku akan memberikan hadiah untukmu.

Dan, hadiah itu tidak hanya sekedar angka-angka yang menggiurkan, tetapi juga deretan huruf-huruf yang sangat mengindahkan sampai kamu membinarkan mata. Angka dan huruf dariKu akan menuntun dan membuatmu menjadi sosok yang membuatKu semakin sayang kepadamu. Mempesona dan tentu akan mengindahkan.

Maka, bersabarlah untuk semua itu, karena dengan itu, kamu hanya tinggal menunggu keajaiban dari Ku. Dan itu akan membuatmu tersenyum kembali, dan senyuman itu akan lebih indah dari sebelumnya.
Hambaku tersayang, sekali lagi Aku sangat menyayangimu. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu seperti ‘Si Bodoh’ atau ‘Si Pecundang’ itu. Karena Akulah yang menganggapmu sebenar-benarnya. Tanpa pamrih… tanpa perhitungan… tanpa kemunafikan.

Ingatlah aku disaat keheninganmu, maka aku akan menghampirimu dengan ketulusan yang tak tertandingi oleh siapapun, apapun…

Hadiah yang sesungguhnya telah aku persiapkan untukmu, hanya menuggu waktu mu. Karena aku telah menandai hadiah-hadiah yang telah aku persiapkan untuk hambaku, sesuai waktu mu. Maka sekali lagi, bersabarlah dan tetap berbesar hati…

Dan, sekarang silahkan kamu buka matamu dengan kehalusan gerakan indah kelopak matamu. Dan ingat, aku tidak akan pernah membuatmu terluka sedalam-dalamnya terhadap perasaanmu jika aku tidak sanggup meneyembuhkanmu. Maka percayalah padaku, bahwa akan indah pada waktunya.

Aku sayang kamu, Hamba…


Hamba:

(Ada perasaan yang luar biasa dahsyatnya ketika membuka mata secara perlahan-lahan. Perasaan itu tidak dapat diutarakan…. Karena begitu dalam dan menenangkan…)

“Thanks Tuhan…..”

Senin, 19 Oktober 2009

Love Fool

Dear, I fear we're facing a problem
you love me no longer, I know
and maybe there is nothing that I can do
to make you do

Mama tells me I shouldn't bother
that I ought to stick to another man
a man that surely deserves me
but I think you do!

So I cry, I pray and I beg

Love me love me
say that you love me
fool me fool me
go on and fool me
love me love me
pretend that you love me
leave me leave me
just say that you need me
Love me love me
say that you love me
leave me leave me
just say that you need me
I can't care 'bout anything but you...

Lately I have desperately pondered,
spent my nights awake and I wonder
what I could have done in another way
to make you stay
Reason will not lead to solution
I will end up lost in confusion
I don't care if you really care
as long as you don't go

by: Olivia

Kamis, 15 Oktober 2009

Mengapa meminta yang tidak diinginkan…?

Kemarin, seseorang bercerita kepada saya, dan dia berkata “hai Tuhan, silahkan tampakan semua karma terhadap aku…” astaga, kenapa dia meminta hal tersebut ya?!!! Hmmm…..

Pasti Tuhan cuma tersenyum dan kemudian mengabulkan permintaan seseorang tersebut. Percaya?? Yes, I think so…
Ketika berbicara keburukan, alam akan menanggapi dan menjadi keburukan itu terjadi. Begitu juga sebaliknya, ketika kita berbicara kebaikan, tentu alam juga akan mendukungnya, meskipun perjalanan atas kebaikan itu terkadang melelahkan, menyakitkan, membosankan… tapi tetap akan meraih kebaikan, pada akhirnya.

Lalu, kenapa kita bangga meminta keburukan kepada-NYA? Merepotkan diri, memaki diri, mencerca diri, merendahkan diri, menganggap diri buruk seburuk-buruknya. Kasihan………

Apa tidak ada hal-hal lain yang patut diungkapkan selain keburukan? Apa tidak ada cara lain yang lebih mengindahkan hidup diri? Apa anda tidak lelah berpikiran seperti itu terus menerus?

Mencoba, sayangi diri dengan mencintai diri sendiri (bukan narsisme). Bagaimana bisa saya, dia, kami, mereka dapat mencintai kondisi “diri”, sedangkan “diri” sendiri tidak memberikan ruang untuk dicintai oleh dirinya sendiri.

Keintiman diri yang tercipta, bukan semata-mata untuk ke”aku”an yang kaku dan baku. Tapi, itu semua dapat tercipta untuk merangkul keindahan hidup bersama-sama. Dan selaras…. Bukankah itu menyenangkan?

Pemikiran adalah pendoaan, pendoaan adalah penguatan… dan penguatan itu dapat membuat kita terus membersihkan pemikiran-pemikiran terhadap kehidupan yang terkadang kurang bersih, atau tidak bersih. Maka, memintalah apa yang memang diinginkan….

dRealme.